MATRIKS
PENGERTIAN
MATRIKS
MATRIKS adalah sekumpulan bilangan yang disusun secara
baris dan kolom (atau membentuk pola persegi panjang), dan ditempatkan didalam
kurung biasa atau kurung siku. Bilangan – bilangan pembentuk matriks disebut
elemen – elemen matriks.
Ilustrasi di atas dapat kamu baca seperti ini: a11 dibaca
baris ke-1 dan kolom ke-1; a12 dibaca baris ke-1 dan kolom ke-2; atau amn yang
berarti baris ke-m dan kolom ke-n. Banyaknya baris dan kolom dalam matriks
disebut dengan ordo. Urutan yang perlu diingat adalah baris kemudian kolom. Matriks dalam ilustrasi di bawah ini memiliki
ordo 2x3, karena memiliki dua baris dan tiga kolom.
JENIS-JENIS
MATRIKS
Untuk mengetahui matriks dalam matematika lebih dalam,
ada beberapa jenis matriks yang perlu kamu ketahui. Jenis-jenisnya adalah:
1. Matriks nol
: matriks yang semua elemennya adalah nol.
2. Matriks baris :
matriks yang hanya memiliki satu baris.
3. Matriks kolom :
matriks yang hanya memiliki satu kolom.
4. Matriks persegi : matriks
yang memiliki jumlah baris dan kolom yang sama.
5. Matriks identitas : matriks konstanta
dengan elemen diagonal utama adalah 1.
6. Matriks scalar
Matriks skalar adalah salah satu jenis
matriks yang elemen diagonal utamanya sama, sedangkan elemen di luar elemen
diagonalnya adalah bernilai nil. Contohnya : F = 4 0 0 0 4 0 0 0 4
7. Transpose matriks.
Matriks selalu dilambangkan dengan huruf capital, Misalnya lambang satu matriks adalah A. Transpose
dari matriks A dilambangkan dengan A’ (dengan tanda petik satu di atasnya).
Transpose sendiri dilakukan dengan meletakkan baris pada matriks A
menjadi kolom pada matriks A’, begitu juga sebaliknya.
contoh transpose matriks di bawah ini:
1. Penjumlahan
matriks
Misalkan terdapat dua buah matriks, yaitu matriks A dan
matriks B. Jika matriks C adalah matriks penjumlahan dari A dengan B,
maka matriks C dapat diperoleh dengan menjumlahkan setiap elemen pada
matriks A yang seletak dengan setiap elemen pada matriks B. Oleh karena
itu, syarat agar dua atau lebih matriks dapat dijumlahkan
adalah harus memiliki ordo yang sama.
Contoh:
Hasil dari A + B dapat diperoleh dengan menjumlahkan
setiap elemen matriks A yang seposisi dengan setiap elemen matriks B.
Selanjutnya ada operasi pengurangan matriks. Tapi,
sebelum masuk ke bahasan tentang operasi pengurangan matriks, kamu harus tahu
dulu istilah tentang lawan suatu matriks. Namanya juga lawan. Pasti
antara matriks yang satu dengan matriks yang lain akan saling bertentangan. Kalau
yang satu nilainya positif, pasti yang satu lagi nilainya bakal negatif. Jadi,
kalau ada matriks A, maka lawan matriks A adalah suatu matriks yang elemen-elemennya
merupakan lawan dari elemen-elemen matriks A tersebut.
A = [aij], lawan matriks A ditulis
-A = [-aij]
2. Pengurangan matriks
Misalkan terdapat dua buah matriks, yaitu matriks A dan
matriks B. Jika matriks C adalah matriks pengurangan dari A dengan B,
maka matriks C dapat diperoleh dengan mengurangkan setiap elemen pada
matriks A yang seletak dengan setiap elemen pada matriks B.
Pada dasarnya, pengurangan sama halnya dengan penjumlahan
terhadap lawan bilangan penambah, sehingga pengurangan matriks A dengan matriks
B dapat diartikan sebagai penjumlahan matriks A dengan lawan matriks B.
A - B = A + (-B)
Sama halnya dengan syarat penjumlahan matriks, dua
atau lebih matriks hanya dapat dikurangkan apabila memiliki ordo yang sama.
Contoh :
Hasil dari A - B dapat diperoleh dengan mengurangkan setiap elemen matriks A yang seposisi dengan setiap elemen matriks B.
3. Perkalian matriks dengan bilangan real (skalar)
Misalkan terdapat matriks A berordo m × n dan suatu bilangan real (skalar), yaitu k. Perkalian antara matriks A dengan skalar k dapat ditulis dengan kA yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen matriks A dengan skalar k.
Perkalian suatu matriks dengan skalar dapat dilakukan tanpa syarat tertentu. Artinya, semua matriks dengan ordo sembarang dapat dikalikan dengan bilangan real (skalar).
4. Perkalian matriks dengan matriks
Misalkan terdapat dua buah matriks, yaitu matriks A
dengan ordo m × p dan matriks B dengan ordo p × n. Perkalian matriks A dengan
matriks B dapat ditulis dengan A × B yang diperoleh dari penjumlahan
hasil kali elemen-elemen yang bersesuaian pada baris ke-i matriks A dengan
kolom ke-j matriks B, dengan i = 1, 2, 3, ..., m dan j = 1, 2, 3, ..., n.
Syarat agar dua buah
matriks dapat dikalikan adalah matriks pertama harus memiliki jumlah kolom yang
sama dengan jumlah baris pada matriks kedua. Ordo matriks hasil perkalian
dua buah matriks adalah jumlah baris pertama dikali jumlah kolom ke dua.
Contoh:
Jumlah kolom matriks A adalah 2 dan jumlah baris matriks
B adalah 2. Matriks A memiliki jumlah kolom yang sama dengan jumlah baris
matriks B, sehingga syarat perkalian antarmatriks sudah terpenuhi.
Selanjutnya, kita dapat mengalikan setiap elemen baris di
matriks A dengan setiap elemen kolom di matriks B. Coba kamu perhatikan
lingkaran berwarna pada tiap-tiap elemen matriks di bawah ini, ya. Lingkaran
merah dipasangkan dengan lingkaran merah dan lingkaran biru dipasangankan
dengan lingkaran biru.
Jadi, a11 akan dikalikan dengan b11, a12 dikalikan dengan b21, a21 dikalikan dengan b11, dan a22 dikalikan dengan b21.
Lalu, jumlahkan hasil kali elemen-elemennya menjadi seperti ini:
Sehingga, hasil kali matriks A dengan matriks B adalah
sebagai berikut:
Contoh Soal Matriks Beserta Pembahasannya
1. Diketahui
A = ,
B =
,
C = ,
Tentukan :
- A
+ B = ?
- A
+ C = ?
Penyelesaian :
- A
+ B =
=
- A
+ C =
tidak dapat dijumlah karena
ordonya tidak sama.
2. Jika A = B =
adalah =….
Penyelesaian :
- B
– A =
–
- B
– A =
=
Sifat dari penjumlahan dan pengurangan sebuah matriks
yaitu :
- A
+ B = B + A
- (A
+ B) + C = A + (B + C)
- A
– B ≠ B – A
3. Jika matriks dan
invers,
tentukan nilai x ?
Penyelesaian :
Diketahui bahwa kedua matriks diatas tersebut saling
invers, maka berlaku syarat AA-1 = A-1A = I.
Maka :
Sehingga pada elemen baris ke-1 pada kolom ke-1 memiliki
persamaan yaitu :
- 9(x
-1) – 7x = 1
- 9x
– 9 – 7x = 1
- 2x
= 10
- x
= 5
Jadi, nilai x adalah
= 5
4. Tentukan nilai x, y,
dan z berikut ini, jika :
Penyelesaian :
Maka :
z = 1 ………………………………….……..(1)
–2y – 4x = –10
y + 2x = 5
y = 5 – 2x ..…………………………. (2)
6y + 2x = 3x + 4
6y + 2x – 3x = 4
6y – x = 4 …………………………… (3)
(2) akan disubtitusikan ke (3), sehingga menjadi :
6(5 – 2x) – x = 4
30 – 12x – x = 4
–13x = –26 maka x = 2
y = 5 – 2(2) = 1
z = 1
Daftar Pustaka :
https://rumus.co.id/contoh-soal-matriks/
https://blog.ruangguru.com/mengenal-matriks-dalam-matematika-pengertian-jenis-dan-transpose
No comments:
Post a Comment